Pages - Menu

Minggu, 31 Maret 2013

Maindset dan berfikir kreatif dalam memulai berwirausaha



Setidaknya ada 4 point yang harus di perhatikan ketika anda akan memulai berwirausaha, adapun point-point tersebut diantaranya :
 
1.       Pola pikir (Maindset)

  •  Ketika kita akan memulai langkah dalam berwirausaha, hal yang benar-benar harus diperhatikan  adalah pola pikir, buang jauh-jauh pikiran-pikiran yang hanya akan melemahkan mental anda, seperti ketakutan, terlalu banyak pertimbangan, tidak percaya diri, takut usahanya nanti akan bangkrut, dsb. Maka, ketika kita akan memulai sebuah wirausaha, yakinkan bahwa diri kita BISA. Orang lainpun bisa, masa kita tidak…

 2.       Mental

  • Hal yang kedua yang perlu diperhatikan adalah mental, siapkan mental anda karna dalam memulai merintis sebuah wirausaha akan banyak hal yang akan kita hadapi, seperti misalnya kondisi usaha kita yang tidak sesuai dengan harapan, omset yang jauh dari target, belum lagi saingan anda dan banyak hal lain lagi yang akan membuat semangat  anda dalam berwirausaha akan diuji kekuatannya. Kuatkan mental anda, dan teruslah berjuang untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses.

 3.       Kreatif

  • Ketika kita sudah menjalani sebuah usaha, kita sangat dituntut untuk menjadi seorang yang kreatif, seperti mencari inovasi-inovasi baru, mencari terobosan-terobosan baru dalam usah anda. Jangan malah kita menghabiskan waktu untuk hal-hal yang sebenarnya tidak penting untuk bisnis kita.  Maka untuk meminimalisir waktu yang terbuang, belajarlah tentang hal-hal yang harus kita ketahui dari orang-orang yang benar sudah teruji kemampuannya, belajarlah kepada orang-orang yang sudah sukses dalam berwirausaha, kita minta ilmunya, kita minta kiat-kiatnya, lalu kita jalankan.

 4.       Target

  • Ini yang akan menjadi point utama kita, dalam berwirausaha kita harus punya target/tujuan. Maka yang akan menjadi target kita tidak lain dan tidak bukan adalah SUKSES. Jadilah pemenang dalam usaha anda, yakinkan diri anda pada saat anda merintis sebuah usaha, bahwa sukses sedang menunggu  anda. Selalu katakana pada diri anda, “tidak ada alasan untuk tidak sukses”.

        Masih banyak sekali hal-hal yang perlu kita pelajari dalam memulai berwirausaha, tapi dengan 4 point di atas setidaknya bisa kita jadikan pegangan dalam memulai merintis sebuah wirausaha. Intinya, jangan menyerah dan teruslah berjuang.   

Jumat, 22 Maret 2013

Resensi Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong

Biografi Chairul Tanjung yang diawali dengan kisah bagaimana di tengah keterbatasan kondisi ekonomi keluarga, Chairul Tanjung mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kedua orangtua sangat tegas dalam mendidik anak-anaknya, termasuk Chairul Tanjung. Orangtuanya mempunyai prinsip, “Agar bisa keluar dari jerat kemiskinan, pendidikan merupakan langkah yang harus ditempuh dengan segala daya dan upaya.” Apa pun akan mereka upayakan agar anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan tinggi sebagai bekal utama kehidupan masa depan.
Sang ibunda, Halimah, mengatakan bahwa uang kuliah Chairul Tanjung pertama yang diberikan kepadanya, diperoleh ibunda dari menggadaikan kain halus miliknya.
Bab-bab berikutnya masih menceritakan kehidupan masa muda Chairul Tanjung, saat-saat menjadi mahasiswa sampai kisah awalnya menjadi wirausaha. Tahun 1987, Chairul Tanjung menjadi kontraktor pembangunan pabrik sumpit di Citeureup, Bogor, seluas 800 meter persegi. Tapi yang jadi malah pabrik sandal.
Buku ini juga mengisahkan kehidupan rumah tangga dan keluarga Chairul Tanjung, ketika Chairul Tanjung bertemu dengan perempuan Jawa, Anita Ratnasari, yang tegas dan tegar.
Dalam buku ini, Chairul Tanjung mengungkapkan bahwa, “bagi saya, ibu adalah segalanya.” Chairul Tanjung percaya bahwa surga ada di telapak kaki ibu. “Bila kita benar-benar berbakti kepada ibu sepenuh hati dan ikhlas, maka surga akan kita gapai di dunia. Itu yang saya alami sendiri,” demikian Chairul Tanjung berpendapat.
Chairul Tanjung juga menyampaikan pandangan-pandangannya tentang persoalan ekonomi dan menceritakan aktivitasnya sebagai pengusaha.
Chairul Tanjung mengembangkan Para Group, kemudian mengganti nama perusahaannya menjadi CT Corp. Secara umum CT Corp terdiri atas tiga perusahaan subholding yaitu Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources.
Mega Corp adalah perusahaan induk untuk jasa keuangan yang melayani masyarakat di sektor perbankan, asuransi, pembiayaan, dan pasar modal.
Trans Corp adalah perusahaan induk yang bergerak di bisnis media, gaya hidup, dan hiburan. Dalam perusahaan ini, terdapat dua stasiun TV, yaitu Trans TV dan Trans 7, portal berita Detik, dan perusahaan ritel Careefour. Selain itu juga ada perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, hotel, biro perjalanan, dan sejumlah department store yang menyediakan kebutuhan fashion merek terkenal dan high-end.
Sedangkan CT Global Resources adalah perusahaan induk yang fokus pada bisnis perkebunan. 
Buku ini menarik dibaca dan bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mengetahui bagaimana seorang Chairul Tanjung berhasil menjadi pengusaha sukses dengan hasil kerja kerasnya dan hasil keringatnya sendiri, dan bukan warisan keluarga konglomerat.